DASAR DASAR MENJADI PIPING DRAFTER
1. Dapat mengoprasikan AUTOCAD 2D dengan baik
2. Memahami dasar Technik PIPING:
* Memahami symbol dalam Piping
* Mampu membaca gambar PID (Piping Instrument Diagram)
* Mampu menerapkan PML (Piping Material Spec) dalam gambar
* Mampu membaca gambar Equipment Vendor
* Mampu membaca gambar Pipe Support Standard
* Mampu membuat gambar Isometric
demikian tahapan untuk dapat menjadi seorang piping Drafter
saya siap membantu memberikan private jika anda berkenan bisa menghubungi saya:
yuspur119986@gmail.com
Sabtu, 18 Maret 2017
Mengenal jenis dan macam Pipa
Sudah sejak lama
manusia mengenal adanya sistem pemipaan, dimana pada jaman dahulu kala untuk
memenuhi kebutuhan akan pengairan (distribusi air) di gunakan saluran
melalui batang bambu (bahan alam). pertama kali sistem pemipaan menggunakan
logam adalah di Greek dan Romawi yang terbuat dari lead dan bronze, dimana saat
itu teknologi pengecoran logam mulai di kenal.
Selanjutnya sistem
pemipaan berkembang dengan material logam yang bervariasi seiring dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan manusia, yang akhirnya saat ini dikenal
berbagai logam hingga non logam yang berkembang pesat dalam dunia industri
termasuk juga pada sistem pemipaan.
Pipa di
identifikasikan dengan kategori ukuran, yaitu : Nominal Pipe Size ( NPS ),
Outsside Diameter ( OD ), dan Inside Diameter ( ID ), sebagaimana yang di
tunjukan pada gambar dibawah :
( NPS digunakan hanya
untuk menyebutkan ukuran pipa komersial saja.)
Tebal pipa ( Wall
Thickness ) adalah istilah untuk tebal dinding pipa, yang mengacu pada pipe's
weigth yaitu standar, extra strong, dan double extra strong. saat ini juga di
kenal sebagai schedule, yaitu S10, S20, S30, dst.
Selain NPS dikenal juga DN ( Diameter Nominal ) berdasarkan metric unit, yang di kembangkan dari Internasional Standar Organisasi ( ISO).
Dimensi pipa ini
mengacu pada code :
- ASME B36.10M Welded and Seamless Wrougth Steel Pipe
- Asme B36.19M Stainless Steel Pipe
Pipa menjadi acuan dalam perhitungan termasuk
juga koneksi dengan aksesoris nya seperti fitting, flange dsb.
3
Jenis Pipa untuk Industri
Piping atau pemipaan, adalah pekerjaan yang
akan selalu ditemukan dalam sebuah proyek migas. Walaupun tidak hanya di area
migas saja, namun juga akan ditemukan di proyek-proyek keairan, pembuatan
fasilitas industri, dan lain-lain.
Material Pipa
Secara umum, pipa dapat diartikan sebagai
suatu benda yang relatif panjang, memiliki lubang dan berfungsi untuk
memindahkan sebuah zat ataupun materi yang memiliki karakteristik dapat
mengalir. Materi tersebut dapat berupa cairan, gas, uap, zat padat yang
dilelehkan ataupun butiran yang sangat halus.
Bahan penyusun pipa yang digunakan pun sangat
beragam dan tergantung kebutuhannya, mulai dari beton, kaca, timah, kuningan,
tembaga, plastik, alumunium, baja tuang, baja karbon, dan baja alloy.
Penggunaan material tersebut sangat tergantung pada peruntukan pemipaan, karena
setiap material memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. Namun karena
pembahasan kali ini lebih ke arah pemipaan migas dan industri, maka bahan
penyusun pipa yang paling banyak digunakan adalah baja karbon (carbon steel).
Proses pembuatan
Secara umum, ada 3 metode pembuatan pipa baja
karbon, dimana juga metode tersebut menjadi nama untuk menyebutkan jenis
pipa-pipa tersebut,(carbon steel) yang digunakan untuk bidang migas dan
industri. ketiga metode itu adalah metode Seamless pipe, butt-welded pipe, dan
spiral welded pipe.
3 Jenis pipa baja karbon
Seamless Pipe
Seamless pipe dalam arti bahasa artinya pipa tanpa sambungan.
Dalam praktek pembuatannya, seamless pipe memang merupakan pipa yang dibentuk
tanpa membuat sambungan sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang
pernah terganggu atau berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini
dibuat dari baja silinder pejal, yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh,
biasa disebut billet.
Ilustrasi pembuatan seamless pipe,
Pada gambar tersebut, ditunjukkan sebuah besi
pejal (billet) di apit dan di roll oleh Sizing rolls –merupakan roller
pembentuk diameter luar- dan dilubangi oleh mandrel.
Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut,
pipa yang dihasilkan dapat lebih baik karena kualitas baja yang dihasilkan
adalah hampir sama pada setiap area permukaan pipa. Selain itu, ketebalan
dengan menggunakan metode ini, pipa yang memiliki ketebalan berapapun
memungkinkan untuk diproduksi.
Butt-welded Pipe atau Straight welded pipe
Atau disebut juga sebagai pipa UOE. bahan baku
pembuatan pipa ini adalah pelat baja dengan bentuk profil strip. Pelat baja
tersebut dibentuk menjadi pipa dengan melengkungkan pipa tersebut kearah sumbu
pendeknya dengan roll pembentuk (shaper roll) sehingga membentuk pipa sebuah
pipa. Celah pertemuan kedua sisi pelat strip tersebut kemudian di las memanjang
sehingga membentuk sebuah pipa tanpa celah. Detail pembuatan butt-welded pipe
ditunjukkan pada gambar dibawah.
metode fabrikasi pipa straight welded pipe
pipa straight welded
Pipa ini memiliki keunggulan dimana kualitas
dari dinding pipa sangat mudah untuk dikontrol dan memiliki ketebalan yang
seragam. Hal ini disebabkan karena pipa ini berasal dari pelat strip yang pembuatannya
relative sangat mudah untuk dikontrol kualitas dan ketebalan pelatnya, sehingga
hasil saat dibuat menjadi pipa pun relative sama baiknya dengan kualitas
pelatnya sebelum jadi. Selain itu, apabila dibutuhkan pipa menerus yang cukup
panjang, pipa ini memiliki keunggulan karena mudah untuk difabrikasi.
Namun didalam industri migas, pipa jenis ini
lebih sering ditemukan dalam bentuk elbow. Pipa jenis ini dihindari sebagai
pipa panjang karena memilik kelemahan pada sambungan las kedua tepi pelat strip
pada saat pembuatannya, dimana memerlukan inspeksi pada area pengelasannya,
memanjang sepanjang pipa tersebut.
Spiral Welded Pipe
Dalam pasaran Indonesia biasa disebut pipa
spiral, ada juga yang menyebutnya pipa casing. Meskipun namanya demikian, bukan
berarti pipa ini berbentuk spiral, namun lebih merujuk kepada bahan baku
pembuatannya yang merupakan pelat baja strip yang dibentuk menjadi spiral dan
kemudian disambung sehingga membentuk sebuah pipa.
skema pembuatan pipa spiral
manufaktur spiral pipe
Dalam system
perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk kebutuhan
pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri migas,
pipa ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya
digunakan sebagai casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support.
Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat menjadi sangat besar dengan mudah.
Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan untuk dapat membuat spiral
cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah sambungan
yang cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi
lebih banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan
digunakan sebagai pipa bertekanan. (frz)
Langganan:
Postingan (Atom)